Info Terbaru :
Home » » Belajar Excel Penelitian

Belajar Excel Penelitian

Sunday 14 June 2015 | 0 komentar

Di buat Oleh : Mukhtar AK
Kasus : Hasil skoring instrumen KUALITAS PELAYANAN PRAMUNIAGA, JUMLAH PENGUNJUNG dan JUMLAH PEMBELI yang terdiri atas 30 item diberikan kepada 20 orang responden uji coba. (Penelitian pada 20 Toko di Ciamis).


JUDUL SKRIPSI : KUALITAS PELAYANAN PRAMUNIAGA DAN JUMLAH PENGUNJUNG PENGARUHNYA TERHADAP JUMLAH PEMBELI (Penelitian pada 20 Toko di Ciamis).

Rx1x2      = Koefisien korelasi X1 dengan X2
r yx1      = Koefisien Jalur X1 terhadp Y
r yx2     = Koefisien Jalur X2 terhadp Y
e        =  Variabel epsilon / residu, yaitu variabel di luar X1, X2 yang   mempengaruhi keadaan Y

Microsoft Excel tidak hanya dapat dipergunakan sebagai alat bantu menghitung saja, tetapi juga merupakan alat bantu bagi kita untuk mencari koefisien-koefisien statistik dalam Penelitan Skrsipsi, Thesis maupun Disertasi.

Yang perlu dipersiapkan adalah data yang kita punya baik variable bebas/mempengaruhi (X) maupun variable terikatnya/di pengaruhi (Y). Nilai X dan Y adalah nilai total dari item-item yang ada.

Misal Judul : KUALITAS PELAYANAN PRAMUNIAGA DAN JUMLAH PENGUNJUNG PENGARUHNYA TERHADAP JUMLAH PEMBELI (Penelitian pada 20 Toko di Ciamis).

Frekuensi merupakan banyaknya data yang muncul dari sekelompok data sesuai dengan kriteria. Untuk memperoleh hasil yang inginkan kita gunakan rumus COUNTIF(Range,Criteria).

MENGHITUNG VALIDITAS INSTRUMEN
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, kriteria yang ditetapkan adalah 0.3 dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 1999: 65). Untuk menghitung korelasi tiap butir pertanyaan dengan skor total dapat dilakukan dengan menggunakan rumus PEARSON(array1,array2), array1 yakni jawaban responden untuk pertanyaan nomor 1, array2 yakni Jumlah total dari seluruh pertanyaan

UJI RELIABILITAS
Reliabilitas (Reliability, keterpercayaan) menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.Jadi, kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrument pengukur adalah konsistensi, keajegan, atau tidak berubah-ubah. Misalnya, alat ukur yang berupa alat penimbang dengan satuan berat gr (gram), ons, dan kg (kilogram) dapat digunakan secara konsisten untuk mengukur satuan berat sesuatu oleh siapa pun dan kapan pun, dengan kata lain ketika kaitkan dengan penelitian pendidikan kita harus memastikan soal-soal/ instrument penelitian yang kita buat untuk mengukur hasil belajar harus benar-benar konsisten atau ajeg walau pun di gunakan oleh siapa pun dan kapan pun.

Secara garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Pada tulisan ini kita hanya membatasi membahas mengenai reliabilitas internal. Pada dasarnya, reliabilitas ini diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Terdapat bermacam-macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan menghitung reliabilitas internal. Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti.

Penggunaan teknik yang berbeda tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara sederhana dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau karakteristik data menyebabkan perhitungan menghasilkan angka yang berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka. Ada beberapa teknik reliabilitas yang termasuk ke dalam prosedur konsistensi internal, diantaranya banyak digunakan adalah teknik belah dua(split-half), Kuder-Richardson 20, Kuder-Richardson 21, dan Alpha Cronbach. Namun dalam pembahasaan kali ini hanya membahas teknik belah dua(split-half).

Menurut Sakaran secara umum, keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk. Keandalan dalam kisaran 0.70 bisa di terima dan lebih dari 0.80 adalah baik. (Sakaran, 2006:182).


TEKNIK BELAH DUA(SPLIT-HALF)
Untuk keperluan ini maka butir instrument di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument Ganjil dan kelompok instrument Genap. Skor butir instrument di jumlahkan sehingga menghasilkan Skor Total. Selanjutnya Skor total kelompok Ganjil dan kelompok Genap kita korelasikan.

MENGHITUNG KORELASI  DAN REGRESI
Microsoft Excel tidak hanya dapat dipergunakan sebagai alat bantu menghitung  saja, tetapi juga merupakan alat bantu bagi kita untuk mencari koefisien-koefisien statistic. Dalam tulisan ini saya akan sharing cara mencari dan membacara koefisien korelasi dan regresi dengan mempergunakan Microsoft excel 2010. Yang perlu dipersiapkan adalah data yang kita punya baik variable bebas (X) maupun variable terikatnya (Y). Adapun yang perlu kita perhatikan adalah bahwa nilai X dan Y adalah nilai total dari item-item yang ada. 
Microsoft Excel 2010 sudah menyediakan dua fasilitas untuk mengolah data statistik, yaitu dengan memanfaatkan fungsi-fungsi statistik yang ada, dan perintah nalisis yang merupakan perintah tambahan (add-in) sehingga tidak ditampilkan pada menu utama Microsoft Excel 2010.
Korelasi (correlation) adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variable yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang sama atau dapat pula dengan arah yang berlawanan. Bila dua variabel tersebut dinyatakan sebagai variabel X dan variabel Y, maka apabila variabel X berubah, variabel Y pun berubah dan sebaliknya. Untuk nilai koefisien korelasi berada diantara -1 sampai dengan 1. Jika nilai korelasinya menunjukkan angka negatif ini menunjukkan hubungan variabel X dan Y mempunyai hubungan negatif  atau berlawanan arah yaitu dengan adanya kenaikan variabel X maka akan diikuti dengan penurunan variabelY begitu pula sebaliknya, serta jika angka korelasinya menunjukkan angka positif ini menunjukkan hubungan variabel X dan Y mempunyai hubungan positip atau searah yaitu dengan adanya kenaikan variabel X maka akan diikuti pula dengan kenaikan variabel Y begitu pula sebaliknya. Jika nilai korelasi mendekati angka nol berarti menggambarkan bahwa hubungan dua variabel tersebut semakin lemah. Tetapi jika angka korelasinya semakin menjauh dari angka nol yaitu mendekati angka 1 atau -1 berarti hubungan dua variabel tersebut semakin kuat. Perhatikan table keeratan berikut :

TINGKAT KEERATAN KORELASI
Interval Koefisien
Tingkat Keeratan Korelasi
0,00 – 0,19
Sangat Lemah
0,20 – 0,39
Lemah
0,40 – 0,70
Kuat
0,71 – 0,90
Sangat Kuat
0,91 – 0,99
Sangat Kuat Sekali
1
Sempurna
Sumber : Nugroho, 2005 : 36

Share this article :
Facebook's Comments
0 Blogger's Comments

No comments:

Post a Comment

 
Support : SMA Informatika | Jejaringan Sosial Indonesia | Jejaringan Sosial Edukasi
Copyright © 2013. Belajar Excel | Belajar Excel 2013 | Belajar Excel Lengkap | Belajar Excel 2007 - All Rights Reserved
Dibuat Oleh Mukhtar AK
Pamalayan Cijeungjing Ciamis Jawa Barat